menu

Senin, 30 Juni 2008

Sekilas tentang Teknologi Bom

Secara garis besar bom terbagi atas dua macam: bom biasa dan bom nuklir.

Bom Biasa
Lebih rinci lagi, terdapat lima macam bom biasa, yaitu: (1) bom serbaguna, (2) bom kendali, (3) bom anti-lapis baja, (4) fragmentasi, dan (5) pembakar.

Bom Serbaguna. Bom ini berisi RDX atau TNT (trinitrotoluena) sebagai bahan peledaknya. Bom jenis ini biasa dijatuhkan dari pesawat yang terbang tinggi. Efek merusakanya didasarkan pada ledakan dan tekanan balik ketika udara tersedot lembali untuk mengisi kehampaan. Kecepatan pecahan bom secepat peluru, dengan gelombang kejut yang bisa melewati tanah, air, maupun bangunan.

Bobot bom serbaguna umumnya berkisar antara 100 sampai 1.000 kilogram. Panjangnya dua sampai empat meter. Tapi, ada juga bom serbaguna yang seberat 6.800 kilogram. Jenis ini biasanya dijatuhkan di atas hutan untuk menyiapkan pendaratan helikopter supaya aman.

Bom Kendali. Bom ini diarahkan ke sasaran dengan peralatan elektronik. Ada yang berisi kamera TV yang diarahkan pada sasaran. Pilot mengikuti target pada monitor TV dalam pesawat terbang. Bila ada penyimpangan, pilot dapat mengoreksi jatuhnya bom dengan kendali jarak jauh. Ada pula bom yang telah menyimpan gambar sasaran dalam memorinya dan dapat memandu diri. Bom dapat juga dipandu pengindera laser.

Bom Anti-Lapis Baja. Bom ini digunakan untuk menyerang kapal perang yang tebal lapisan bajanya. Hidung bom ini keras dan tebal, sehingga dapat menembus lapisan baja itu. Setelah menembus, barulah bom itu meledak di dalam kapal.

Bom Fragmentasi. Bom ini berguna untuk membunuh dan melukai pasukan musuh di lapangan terbuka dan merusak pesawat, kendaraan, dan peralatan ringan. Bom ini berisi batangan atau pecahan logam, yang akan pecah menjadi kepingan tajam, ketika bom meletus. Ada juga bom kelompok yang terdiri dari ratusan bom kecil dalam wadah ringan. Setelah lepas dari pesawat, wadahnya terbuka dan bomnya menghambur pada medan yang cukup luas. Ada yang meledak dan ada pula yang berperan sebagai ranjau (ini menunggu picu kedua untuk meledak).

Bom Pembakar. Bom ini berfungsi untuk mengawali kebakaran. Bom ini diisi bensin atau termit, yakni campuran alumunium dan oksida besi. Bobot bom berkisar antara 1,6 sampai 500 kilogram. Salah satu jenis bom pembakar adalah bom napalm, yaitu bom yang terbuat dari bensin yang dibuat seperti selai yang lekat. Setelah bom meledak, selai ini tersebar dan melekat di mana-mana sambil membakar tempat yang dilekatinya.

Bom-bom lain, misalnya bom yang kimia yang menyeburkan asap atau gas racun, bom anti kapal selam (yang meledak di dalam air setelah mencapai kedalaman tertentu), bom propaganda yang menyebarkan selebaran, dan bom suar yang memancarkan cahaya untuk untuk pemotretan malam hari.

Bom Nuklir
Bom nuklir merupakan bom yang memiliki daya ledak yang maha dahsyat. Ledakannya berasal dari peristiwa-peristiwa pembelahan (fisi) dan penggabungan (fusi) inti-inti atom. Efek yang ditimbulkannya merupakan akibat pelepasan energi yang sangat besar, dalam waktu yang sangat singkat. Termasuk dalam jenis ini antara lain bom atom dan bom hidrogen.

Bom yang berasal dari pembelahan inti atom disebut bom atom. Dasar pelepasan tenaga atom adalah pembelahan inti yang berlangsung dengan reaksi berantai. Bom atom memerlukan waktu kurang dari 1/100.000 detik untuk melakukan pembelahan inti dalam jumlah besar, sehingga terjadi pelepasan tenaga sangat besar.

Peristiwa pembelahan inti adalah proses ketika sebuah neutron menabrak suatu inti berat. Akibat tabrakan ini, terjadi pembelahan menjadi dua inti yang lebih kecil dan beberapa butir neutron, dengan disertai pelepasan energi (panas) yang sangat besar. Neutron-neutron ini kemudian menabrak inti-inti lain yang akan membelah lebih lanjut.

Untuk terjadinya peledakan suatu bom atom, dalam reaksi berantai yang terjadi harus terpenuhi kondisi-kondisi berikut: (1) nomor atom unsur induk lebih besar dari 90, (2) setelah menangkap neutron, inti itu seketika membelah menjadi dua bagian yang hampir sama massanya, (3) adanya massa kritis yang bisa menghasilkan neutron sebagai neutron pemula dalam reaksi berantai, (4) jumlah massa sebelum reaksi lebih besar dari jumlah massa sesudah reaksi, (5) dalam setiap reaksi, jumlah neutron yang terjadi harus lebih banyak dari jumlah neutron yang bereaksi.

Bahan bom atom lazimnya adalah uranium-235 atau plutonium-239. Pada prinsipnya, bom atom terdiri dari dua massa yang masing-masing lebih kecil dari massa kritisnya. Tapi, bila digabung menjadi satu massa akan melebihi massa kritis tersebut. Bila hendak diledakkan, kedua massa tersebut digabungkan rapat-rapat sehingga terjadilah rentetan pembelahan inti yang mengakibatkan peledakan yang sangat dahsyat. Sebagai contoh, bom atom generasi awal yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki (1945) memiliki daya ledak sekitar 20.000 ton TNT.

Jenis bom yang lain adalah bom hidrogen. Bom jenis ini mendapatkan tenaga dari fusi inti-inti atom hidrogen berat (deutron). Reaksi penggabungan ini memerlukan suhu yang sangat tinggi untuk memulainya. Untuk itu, pada bom hidrogen digunakan bom atom kecil untuk mengawalinya.

Ledakan bom hidrogen jauh lebih dahsyat daripada ledakan bom atom. Daya ledaknya diukur dalam megaton (juta ton) TNT. Ledakan bom ini akan menghasilkan bola api dengan garis tengah beberapa kilometer disertai timbulnya awan cendawan yang tinggi sekali.

Di samping bom atom dan bom hidrogen, dikenal pula bom kobalt. Neutron yang banyak dihasilkan pada ledakan bom hidrogen dimanfaatkan untuk mengubah kobat biasa (Co-59) menjadi kobalt-60 yang radioaktif. Bom kobalt dibuat dengan menyelubungi sebuah bom hidrogen dengan wadah yang terbuat dari kobalt biasa yang tebal.

Senin, 09 Juni 2008

Tidur Lebih Dari 8 Jam Sehari, Bisa Memperpendek Umur

Tahukah Anda.

Kurang tidak baik, lebih pun tidak baik. Buat Anda yang punya banyak waktu, jangan habiskan lebih dari 8 jam untuk tidur. Soalnya sebuah penelitian menyebutkan, tidur malam terlalu panjang, lebih dari 8 jam sehari, bisa memperpendek umur. Riset dilakukan oleh University of California di San Diego terhadap satu juta orang dewasa berusia 30 tahun - 102 tahun, yang memakan waktu selama enam tahun.

Hasilnya, mereka yang tidur 8 jam semalam mempunyai umur lebih pendek 12 persen dibanding yang tidur 7 jam tiap malam. Risiko 15 persen lebih tinggi lagi dialami oleh mereka yang tidur lebih dari 8 jam. Begitu juga mereka yang punya kebiasaan tidur kurang dari 4,5 jam mempunyai risiko yang sama. Menurut Dr Daniel Kripke, profesor psikiatri yang memimpin riset tersebut, orang yang tidur 5, 6, atau 7 jam sehari tidak perlu khawatir, sebab tak ada bukti bahwa orang perlu tidur 8 jam, karena dasarnya cuma apa yang biasa dikatakan nenek.

Minggu, 08 Juni 2008

Mikrochip Panas? Dinginkan Saja dengan Air!


Ilustrasi (Ist.)

Boston - Makin lama teknologi terus berkembang. Sesuatu yang dulu mungkin tak terpikirkan pun kini tak sulit untuk dilakukan. Seperti 'mencampuradukkan' benda elektronik dengan air, mungkinkah?

Hal inilah yang coba dicari tahu oleh IBM. Perusahaan ini sedang mengembangkan sistem pendingin mikrochip dengan menggunakan air.

Sistem pendingin tersebut menggunakan pipa mungil dan diklaim dapat mendinginkan chip yang overheat. IBM menyebut bahwa pipa yang hanya berukuran 50 micron atau sekitar 0,005 cm tersebut dapat mengirimkan air untuk meredakan panas pada chip.

Dikutip detikINET dari Allheadlinenews, Senin (9/6/2008), untuk mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan akibat kontak air dengan elektronik, maka pipa tersebut disegel.

Teknik pendinginan baru ini dikembangkan saat para pengembang chip mulai menyusun prosesor secara bertumpuk bukan bersisian. Diharapkan proyek ini akan selesai dalam waktu lima tahun.

Senin, 02 Juni 2008

7 Macam Penyesalan

1. Penyesalan 1 Jam

Salah naik angkot. (Kesasar gak tao kemana, tapi

setelah satu jam hati sudah tenang).

2. Penyesalan 1 hari.

Salah masak. (Nasi sudah menjadi bubur ayam)

3. Penyesalan 1 minggu

Salah makan. (Keracunan sampai masuk rumah sakit seminggu)

4. Penyesalan 1 bulan

Salah potong rambut. (Satu bulan kemudian sudah

kelihatan lagi)

5. Penyesalan 1 tahun

Tidak naik kelas. (Tahun depan baru naik kelas)

6. Penyesalan 2 tahun

Tidak naik kelas lagi (setelah tahun lalu tidak naik)

7. Penyesalan seumur hidup

Salah kawin.