menu

Selasa, 26 Februari 2008

SMA 11 Tawuran lagi!!??? Jangan Mudah Terpancing

Hidup bertetangga memang tidak selamanya harmonis. apalagi jika bertetangga bukan antara sebuah rumah tangga dengan rumah tangga lain... tapi antara sekolah... dengan sekolah lain.
inilah yang terjadi di Sekolah kita ini, SMA Negeri 11 Makassar dengan SMP Negeri 24 Makassar, 2 buah sekolah beda generasi yang hanya dipisahkan oleh sebuah tembok setinggi 3 meter dan sepanjang 50 meter. jelas sekali banyak kemungkinan yang bisa terjadi, diantaranya TAWURAN...

Baru2 ini, tepatnya tanggal 26 Februari 2008, terjadi tawuran saling melempar batu antara SMA Tercinta kita ini dengan SMP Negeri 24 Makassar yang tidak jelas awal terpicunya dan masalah apa yang menyebabkannya. sementara ini masih diusut oleh pihak sekolah dibantu pihak kepolisian.

Tawuran ini cukup menghebohkan karena sampai melibatkan puluhan aparat kepolisian yang dengan cepat dan tanggap mengamankan TKP. terlihat juga beberapa wartawan yang ikut meliput kejadian yang nyaris terjadi setiap tahun ini.

Tawuran dengan sekolah tetangga ini bukan hal yang pertama terjadi di sekolah kita. generasi sebelumnya juga sudah menjadi langganan adanya konflik serupa. terkadang hanya dipicu masalah yang sepele dan individual yang akhirnya meluas menjadi tawuran. terkadang hanya karena pacar, tersinggung dan sebagainya hingga berbuntut saling lemparan batu yang akhirnya merugikan kedua belah pihak, karena selain korban siswa(i) yang terluka, kerugian pihak sekolah juga tidak sedikit. hal ini karena gedung SMA 11 dan SMP 24 rusak karena terkena lemparan batu. kaca tampak berserakan dimana-mana. belum lagi waktu yang terbuang karena waktu belajar harus tersita oleh kegiatan yang tidak bermanfaat ini.

Masa muda memang masa yang emosional, dimana setiap orang yang berada pada fase ini amat mudah terpancing dan tersulut hal2 yang sepele. ditambah lagi akan tampak "Macho" dan "Cool" serta "Pemberani" jika melakukan hal2 yang berbahaya. hal inilah yang menyebabkan mengapa nyaris setiap tahun ada saja masalah yang mampu menyulut terjadinya tawuran dengan tetangga kita yang notabene adalah adik2 kita sendiri. seharusnya kita saling menghargai dan mengormati. demikian juga dari pihak SMP harus menghormati dan menghargai "Kakaknya" yang tinggal berdampingan dengannya.

Untuk itu marilah kita bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban sekolah kita ini. jangan mudah terpancing dengan hal2 sepele yang merugikan diri kita sendiri. bersikap dewasa dan bijaksana sebenarnya realistis lebih "Cool" daripada orang yang mudah terpancing emosinya. ada pihak berwajib yang akan menyelesaikan masalah (Insya Allah) jika memang ada masalah yang tidak mampu diselesaikan oleh masing2 pihak....

So..... Keep Calm bro...
(Posting by A.Indra Malik, 27 Februari 2008)

Berikut ini berita2 yang sempat saya sadur dari beberapa media pemberitaan internet tentang tawuran baru2 ini.....




Dari http://www.okezone.com/

Pelajar Makassar Tawuran, 2 Luka
Selasa, 26 Februari 2008 - 12:52 wib
MAKASSAR - Puluhan siswa dari SMA 11 dan SMA 24 Makassar terlibat tawuran dengan saling melempar batu dari balik dinding sekolah masing-masing.

SMA 11 yang menghadap Jalan Andi Mapaodang dan SMA 24 yang menghadap Jalan Baji Gau itu, hanya dibatasi tembok setinggi tiga meter dan sepanjang 50 meter.

Aksi saling lempar terjadi siang ini, Selasa (26/2/2008). Belum diketahui pihak mana yang melakukan pelemparan terlebih dahulu. Sebab, masing-masing sekolah mengklaim pihak lawan yang melakukan penyerangan terlebih dahulu.

Saling lempar terjadi selama hampir satu jam dan merusak enam ruang kelas, empat di antaranya berada di SMA 11 dan sisanya berada di SMA 24. Sedikitnya dua siswa terluka, seorang dari SMA 11 dan seorang dari SMA 24.

Kedua sekolah bertetangga itu kini dijaga petugas kepolisian bersepeda motor dari Polwiltabes Makassar yang bersenjata lengkap. Mereka berjaga di masing-masing pintu sekolah. Mereka memeriksa setiap orang yang akan masuk dan keluar pintu sekolah.

Setiba di lokasi, polisi mengamankan seorang siswa SMA 11 karena kedapatan akan melompat ke arah SMA 24 melalui tembok.

Kepala SMA 11 Aminuddin Mustafa ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Namun menurutnya, saat tawuran berlangsung, pihaknya sedang melaksanakan sosialisasi flu burung di halaman sekolah yang berjarak 50 meter dari tembok pembatas kedua sekolah.

"Kami akan mengusut tuntas kasus ini dan belum dapat menduga penyebab terjadinya tawuran ini," ujar Aminuddin.

Menurut Sejumlah siswa yang ditemui, bentrok semacam ini sudah terjadi beberapa kali. "Sudah sejak 1999," ucap siswa yang tidak mau disebut namanya. (Andi Aisyah/Trijaya/jri)





dari http://www.tribun-timur.com

Tawuran, Gedung SMA 11 Dijaga Polisi
Laporan: Andi Syahrir. tribuntimurcom@yahoo.com
Makassar, Tribun - Saat ini, puluhan aparat kepolisian berjaga-jaga di gedung SMA 11 yang terletak di Jl Mappaoudang, Makassar. Sebuah mobil patroli polisi juga terparkir di depan gedung sekolah tersebut.
Mereka berjaga-jaga di sekolah itu karena siswa di sekolah tersebut terlibat tawuran. Tidak jelas, siswa sekolah mana yang terlibat tawuran.

Karena, di areal gedung sekolah tersebut, terdapat tiga institusi sekolah, yakni SMA 11, SMA Pembangunan, dan SMP 11.

Saat ini, suasana sekolah sudah berangsur tenang kembali. Aparat kepolisian yang berjaga-jaga pun terlihat berbincang santai di luar gedung.(*)



Dari http://www.liputan6.com

Pelajar SMP dan SMA Terlibat Tawuran

Liputan6.com, Makassar:
Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 24 terlibat tawuran dengan murid Sekolah Menengah Atas Negeri 11, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (26/2). Tak diketahui pasti apa penyebab perkelahian massal itu. Namun akibat aksi tawuran ini gedung SMPN 24 rusak. Tak hanya kaca pintu dan jendela yang pecah, sejumlah perlengkapan belajar siswa juga rusak.

Untuk membubarkan aksi anarkis para pelajar, polisi terpaksa memberikan tembakan peringatan. Agar tawuran tidak meluas, pihak kedua sekolah memulangkan siswanya lebih cepat dan sekaligus meliburkan proses belajar selama dua hari. Ini untuk memperbaiki sejumlah sarana sekolah yang rusak.(BOG/Iwan Taruna dan Rizal Randa)

0 komentar:

Posting Komentar